Surat Palsu Dibalik Terbunuhnya Khalifah Utsman Bin Affan

Surat Palsu Dibalik Terbunuhnya Khalifah Utsman Bin Affan - Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat mulia Rosulullah SAW yang mendapatkan jaminan masuk syurga. Beliau juga merupakan khalifah ke tiga setelah menggantikan sayyidina Umar Bin Khattab, beliau juga merupakan sahabat yang kaya raya memiliki usaha yang maju, bahkan hingga saat ini masih bisa kita jumpai rekening atas nama Utsman Bin Affan Ra.

Berbicara tentang kisah sahabat mulia Utsman bin Affan, ada kisah kelabu umat muslim pada saat itu. Fitnah keji yang mengakibatkan syahidnya khalifah ke tiga tersebut. Abu Hurairah ra. menangis mengingat wafatnya sahabat mulia Ustman bin Affan. Terbanyang di hadapannya apa yang dibuat bughat terhadap khalifah. Sebuah tragedi yang tercata didalam lembaran Tarikh islam, menorehkan peristiwa kelabu atas umat ummiyah.

Dengan keji pembunuh-pembunuh tersebut menumpahkan darah. Tangan menantu Rasulullah SAW ditebas, padahal dari jari-jari tangan tersebutlah dulu dipercaya Rosul untuk mencatat wahyu Allah, darahpun mengalir membasahi Thaybah.
Surat Palsu Dibalik Terbunuhnya Khalifah Utsman Bin Affan
Surat Palsu Dibalik Terbunuhnya Khalifah Utsman Bin Affan

Awal Fitnah terjadi

Seperti yang telah dikabarkan Rosulullah SAW bahwa Utsman bin Affan akan terbunuh dalam keadaan terzhalimi. Hadist Rasulullah dari Abdullah bin Umar mengatakan : "Rosulullah pernah menyebutkan sebuah fitnah, lalu lewatlah seseorang, Beliau bersabda "Pada fitnah itu, orang yang tertutup kepalan ini akan terbunuh" Berkata ibnu Umar "Akupun melihat orang tersebut ternyata Utsman Bin Affan"

Segala yang terjadi dimuka bumi ini telah Allah tetapkan dan cata dalam Lauhul Mahfuzh. Sebagian takdir dari Allah SWT, Allah beritahukan kepada Rasulnya, termasuk terbunuhnya sahabat Utsman Bin Affan dalam keadaan syahid. Utsman menunggu saat-saat tersebut dengan penuh keyakinan dan ridha.

Rasulullah mengiri berita tersebut dengan wasiat tentang apa yang harus dilakukan saat fitnah menerpa. Maka berjalanlah Utsman dalam menghadapi fitnah tersebut dengan memegang teguh wasiat Rosulullah.
Abdullah Bin Saba' dibalik terbunuhnya Sang Khalifah Utsman Bin Affan

Wafatnya Umar Bin Khattab merupakan awal kemunculan fitnah. Umat adalah pintu yang menutup semua fitnah. Ketika Umar Wafat, maka terbukalah pintu tersebut. Gelombang fitnah akan terus menimpa umat muslim hingga hari kiamat nanti

Abdullah bin Saba' dibalik terbunuhnya Ustman Bin Affan

Abdullah bin saba' atau Ibnu As-sauda' merupakan seorang Yahudi yang menampakan keislaman di masa khalifah Utsman bin Affan. Dia muncul ditengah-tengah muslim dengan membawa makar yang sangat membahayakan. Menebar berbagai fitnah di kaum muslimin. Memang tidak mudah bagi saba' untuk menebar fitnah di tengah kejayaan islam saat itu, namun setan tak pernah berhenti untuk menghancurkan umat islam.

Abdulaah bin saba' pertama memulai makarnya bersama para pendukungnya dengan menanamkan kebencian pada khalifah Utsman Bin Affan ditengah kaum dungu dan bodoh. Tujuannya yaitu memudarkan kemuliaan khalifah dan menjatuhkan kewibawaan khalifat Utsman bin Affan.

Namun tidak mudah bagi Saba' untuk menebar fitnah kebencian terhadap khalifah, hingga akhirnya dia selalu diusir dari tempat tinggalnya yang kemudian menghantarkannya ke Mesir, disitulah mekar atau fitnahnya bisa tumbuh subur. Dia menebarkan fitnah kepada khalifah Utsman bin Affan hingga terkumpul masa yang banyak dari Mesir dan Irak, hingga akhirnya tercapailah cita-cita Ibnu saba' untuk menggulingkan Khalifah.

Syubhat-syubhat Ibnu Saba' yang menjatuhka kewibawaan khalifah Utsman Bin Affan

Bagi orang muslim yang memiliki iman kuat tidak akan terpengaruh oleh berbagai syubhat atau fitnah yang disebarkan oleh Ibnu Saba'. Mereka mengetahui kemuliaan Utsman dari sabda Rasulullah sehingga tak bisa dihasut oleh Ibnu Saba', hingga akhirnya Ibnu Saba' diusir dari Makkah, Madinah dan Syam. Namun di Mesit Syubhatnya banyak diterima oleh kaum bodoh yang menjadi korbannya. Beberapa syubhat Ibnu Saba; adalah sebagai berikut

Khalifah Utsman tidak mengikuti perang badar

Ibnu Saba' menyebarkan aib tentang Khalifah Utsman yang tak mengikuti perang Badar. Ya benar sekali Utsman Bin Affan memang tak mengikui perang badar, namun hal itu bukanlah aib. Ketika perang Badar berlangsung, Rasulullah memerintahkan Utsman bin Affan untuk menjaga putri Beliau yang juga merupakan istri Utsman, kalai itu istri utsman sedang sakit. 

Suatu saat, kaum Khawaij mendatangi Abdullah bin Umar di Masjidil Haram. Wahai Ibnu Umar, apakah Utsman mengikuti perang badar, Abdullah menjawab tidak, maka dengan girangnya mereka berseru Allahuakbar seolah mereka mendapatkan kebenaran akan aib Ustman yang disebar Ibnu Saba'. Namun Abdullah bin Umar langsung berkata Ketidak hadiran beliau dikarenakan perintag Rasulullah untuk menjaga putrinya yang sedang sakit.

Utsman membuat ladang untuk unta sedekah

Syubhat kedua yaitu Khalifah Utsman membuat ladang untuk unta sedekah, selain untak sedekah maka tidak diperbolehkan, hal inilah yang menjadikan alasan Ibnu saba' memfitnah Khalifah dengan dalih sebagai perbuatan zhalim, bid'ah dan lain sebagainya. Mereka para kaum Khawarij menuduh Utsman membuat tanah terlarang yang dibatasi, dalam suta Yunus dikatakan " Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikannya sebagian halal dan haram. katakanlah apakah Allah telah memberikanmu ijin  atau kamu mengada-ngadakannya terhadap Allah" (QS, Yunus 39). Mereka berkata " Berhentilah kamu, lihat apa yang telah kau perbuat, kau telah membuat tanah yang terlarang dan dibatasi, apakah Allah telah mengijinkanmu tentang hal ini, apakah kamu mengada-adakan saja terhadap Allah.

Utsmanpun menjawab "Bukan masalah tersebut ayat ini diturukan, sungguh Umar Bin Khattab telah melakukannya sebelum aku, membatasi tanah khusus unta-unta zakat, lalu aku menambahkannya karena unta zakat semakin banyak".Jawaban Utsman ini bagaikan tamparan bagi mereka dan mereka tak bisa menjawanya lagi.

Awal terbunuhnya Utsman Bin Affan Dan surat palsu

Penduduk mesir dan irak terkumpul yang terbakar api fitnah dan segera menuju ke Madinah untuk menemu Khalifah. Namun Khalifah Utsman bisa menyangkal semua fitnah yang ditujukan kepadanya hingga kesepakatan damaipun terpenuhi, Utrsman berhasil meredam kebencian dan menentramkan hati mereka sehingga mereka ridha kembali ke negara mereka.

Setelah mereka tenang atas jawaban Khalifah, para penyebar fitnah tidak tinggal diam. Saat kembali ke Mesir rombongan tersebut berpapasan dengan penunggang unta yang membawa surat palsu. Dia mengaku utusan Khalifah untuk amir mesir. Isi surat palsu tersebut menyebutkan jika Khalifah memerintahkan amir Mesif untuk menyalip dan memotong tangan rombongan tersebut setelah sampai ke Mesir. 

Karena surat palsu tersebut rombongan tersebut kembali ke Madinah dan mengepung Madinah, mereka tidak percaya lagi dengan sumpah Utsman yang menyangkal surat tersebut. Mereka memaksa Utsman untuk melepaskan kekhalifannya, terwujudlah sabda Rasulullah puluhan tahun silam dimana Utsman akan mendapatkan fitnah keji. Dengan tanpa kasihan mereka menghalangi Ustman solat di masjid Nabawi, padahal beliaulah yang memperluas masjid Nabawi di Jaman Rasulullah. Merekan juga mengahangi Utsman untuk minum air segar sumar Ar-Rumah yang Beliau waqofkan untuk kaum muslimin. Cacian dan makian tertuju pada Beliau.

Sebenarnya ada banyak sahabat yang melakukan pengawalan terhadap Ustman seperti Harisah bin Nu'man, Hasan bin Ali, Abdullah bin Azzubair, Zaid bin Tsabit, Abu Huairah dan lain sebagainya. Namun Utsman mengambil keputusan seperti yang telah wasiatkan Rasulullah untuk bersabar dan tidak melepaskan kekhalifahan. Khalifah Ustman juga tidak mengabulkan permintaan para sahabat untuk melakukan perang terhadap pemberontak. Semua ini dilakukan karena wasiat yang telah diberikan oleh Rasulullah.
Syahidnya Sang Khalifah dan ajakan Rasulullah untuk berbuka bersama
Pagi, jum'at 12  Dzulhijah 35 H, disaat sebagian besar sahabat menunaikan ibadah haji di Makkah, pengepunganpun berlanjut. Hari itu Ustman berpuasa, dan pada malam harinya beliau bermimpi bertemu Rasulullah, Abu bakar dan Umar bin khattab, mimpi yang membahagiakan, karena Rasulullah mengajak Utsman untuk berbuka bersama " Utsman berbukalah bersama kami" Utsmanpun terbangun dengan merasa sangat bahagia.

Pagi tersebut Ustman bersama para sahabat yang ingin tetap melindunginya, namun Utsman memerintahkan para sahabat untuk keluar dari rumahnya. Utsman melarang para sahabat melakukan pembelaan dengan peperangan. Beliau tak ingin ada pertumpahan darah sehingga ada sahabat yang terbunuh.

Belau duduh didepan mushaf, beliau membaca Al-Qur'an dalam keadaan berpuasa. Beliau memerintahkan untuk membuka pintu rumah agar para pengepung tidak berbuat sesuka hati dengan melihat khalifah membaca Al-Qur'an. Namun para pengepung berhati keras, masuklah seorang pengepung dan menarik jenggot Utsman, Utsman berkata "Jangan menyentuh jenggotku, karena sesungguhnya dulu ayahmu menghormati jenggot ini"

Kemudian orang tersebut melepaskan jenggot Utsman, karena dia sadar bukan hanya ayahnya saja, namun Rasulullah juga menghormati jenggot Utsman, dan setiap orang menghormati Utsman. Utsmanpun berkata," Waai fulan diantara aku dan dirimu ada Kitabullah" hingga ahkirnya dia pergi meninggalkan Utsman. Namun masuk kembali seseorang dari bani Sadus, Utsman langsung mengencangkan tali pingganggnya, karena Beliau tak mau dihari terakhirnya aurotnya terbuka. Dengan bengisnya dia mencekik Utsman dan menebasnya dengan pedang, Utsman melindungi diri dengan tangannya, maka terpotonglah jari-jari tangan Utsman hingga bercucran darah, Utsman berkata " Demi Allah tangan ini adalah tanga pertama yang mencatat Mushaf". Namun perkataan Utsman tak dihiraukan, darah Utsman mengalir tepat pada ayat yang memiliki arti "Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka, dan Dialah yang maha mendengar dan mengatahui" (Albaqoroh:137).

Kemudian istrinya Na'ilah berlalri untuk melindunginya, Jari tangan Na'ilahpu ikut terpotong saat melindungi suaminya tersebut. Kemudian mereka menghujamkan pedang ke perut Khalifah sebanyak 6 kali, maka wafatlah sang Khalifah Utsman bin Affan di usia 83 tahun.Terwujudlah sabda Rosul puluhan waktu silah ketika besama Abu bakar, Umar dan Utsman di jabal Uhud ketika perang Uhud.

" Diamlah Uhud, diatasmu ada seorang Nabi, seorang Abu Bakar, dan 2 orang syahid"

Dan sebagaimana mimpinya, ajakan Rasulullah untuk buka bersama. Pergilah manusia paling mulia saat itu menemui ridha Allah dan ampunanNya.

wdcfawqafwef